”Problematika Anak Bangsa”
Setelah saya melihat
kedua video tentang problematika anak
bangsa yang menyimpang, video yang pertama yaitu tentang anak jalanan yang
sedang melakukan kegiatan buruk yang menyimpang, yaitu kebiasaan buruk Ngelem Anak
jalanan. Sedangkan pada video yang kedua yaitu problematika yang mungkin sudah
menjadi budaya anak negri kita yaitu Tauran. Saya akan mengomentari tentang
kedua video tersebut. Video
pertama tentang kebiasaan buruk Ngelem Anak Jalanan.
Ngelem merupakan kata yang sangat akrab terutama
bagi anak yang hidup di jalanan. Jika kita menelusuri lebih jauh lagi, apa
sebenarnya yang mendasari anak khususnya anak jalanan hingga memiliki kebiasaan
dan menjadi ketergantungan terhadap ngelem, ada beberapa factor. Pertama, ngelem merupakan sebagai
pelarian terhadap adanya gangguan karekter pada diri anak, seperti marah,
suntuk, kesal dan lain-lain di mana karakter anak mengalami gangguan. Kedua, dengan ngelem membuktikan bahwa
anak diterima dalam pergaulan ataupun komunitas. Ketiga, dengan ngelem memungkinkan untuk menghilangkan masalah
secara fisik (rasa lapar, kelelahan dan juga rasa sakit terhadap penyakit yang
diderita), dan secara psikis (menghilangkan rasa cemas, depresi dan stress
menghadapi factor social). Keempat,
di samping factor-faktor yang yang tadi, bisa juga dikatakan bahwa ngelem juga
merupakan perwujudan dari sifat-sifat penyimpangan dari norma-norma social yang
ada.
Jadi, jelaslah bahwa ngelem merupakan suatu masalah
yang sangat serius dan harus segera ditanggulangi, karena bisa berakibat buruk
bagi kesehatan mereka. Bila anak-anak telah mengkonsumsi barang-barang yang
memabukkan tentulah ini merupakan keprihatinan kita bersama. Sebagai orangtua
dan sebagai orang yang telah dianggap dewasa, maka kita tentunya memiliki
tanggung jawab untuk turut menjaga dan berupaya keras mencegah pengaruh buruk
konsumsi obat-obatan terlarang dan memabukkan di kalangan anak-anak. Pemerintah
berkewajiban untuk memberikan perlindungan terhadap anak-anak. Bukankah pada
pasal 33 Konvensi Hak Anak, anak berhak dilindungi dari penyalahgunaan
narkotika dan obat-obatan terlarang? Apakah ini menunjukkan sebuah sikap
ketidakpedulian atau memang ini dianggap bukan sebagai masalah? Selain keluarga
sebagai pilar utama yang bertanggungjawab atas si anak, masyarakat juga
memiliki peran yang sama. Tapi, sampai sejauh ini peran tersebut belum juga
dimainkan oleh sebagian besar masyarakat. Mungkin lebih spesifiknya, kepedulian
yang dimunculkan belum ada sama sekali terhadap anak jalanan yang ngelem,
minimal dengan ungkapan pecegahan.
2.
Video
kedua yaitu maraknya Tauran antar pelajar
Tawuran menjadi potret muram bagi
pendidikan di Indonesia. Hal ini semacam hantaman bagi seluruh komponen dunia pendidikan.
Lingkungan pendidikan seolah mengemban sebuah kesalahan yang besar. Dengan
munculnya kasus tawuran, mulai dari sistem, penerapan berbagai macam peraturan
yang memberatkan mulai dikritisi oleh masyarakat, dan apabila masalah ini tidak
cepat teratasi maka akan berdampak buruk bagi masa depan bangsa nantinya. Salah
satu factor terjadinya tauran adalah krisis moral yang telah melanda remaja,
padahal moral adalah modal yang paling penting sebagai tameng bagi seseorang
untuk menjalani kehidupannya.sehingga
pencegahan tauran dapat dilakukan secara efektif dengan memberikan pendidikan
moral kepada pelajar melalui resposisi pendidikan nilai disekolah.
Tawuran biasanya disebabkan
karena masalah pribadi, atau saling ejek antar teman diluar sekolah. Kemudian
masalah tersebut disangkutpautkan dengan kelompok atau gengnya, sehingga merasa
tidak enak dan tidak mau dianggap rendah. Sehingga anak tersebut menjadi
motivasi geng nya untuk tawuran, karena merasa solidaritas dengan temannya.
Tanpa berfikir apapun seorang anak yang sedang emosi, langsung meluapkan
amarahnya dengan tawuran. Lebih ekstrem lagi siswa yang tawuran itu sambil
membawa alat-alat tajam, seperti celurit, parang, sabuk yang bergigi dsb. Siswa
tidak berfikir atas nyawanya sendiri, yang ada hanya ingin menyakiti dan
menyiksa anak lain yang mereka anggap musuh.
Dalam
hal ini tawuran tidak bisa disimpulkan disebabkan oleh sebuah faktor, ada
beberapa yang mungkin dapat menyebabkan seorang anak melakukan tawuran.
Sekolahpun bukan alasan para siswa terlibat tawuran, toh yang tawuran tidak
semua siswa. Tidak lantas
pihak sekolah saja yang disalahkan. Mungkin beberapa hal ada kesalahan
didalam sistem sekolah tersebut. Pihak sekolah tidak bertindak tegas terhadap
anak-anak yang melakukan tawuran diluar, sehingga anak tersebut tidak jera
untuk melakukan tawuran.
Tiga
lingkungan (keluarga, masyarakat dan pendidikan) memberikan kontribusi penuh
terhadap perkembangan dunia anak. Semua memberikan cara dan sudut pandang yang
berbeda – beda dalam memberikan pemahaman terhadap sesuatu. Peran ketiga unsur
tersebut dalam upaya menanggulangi tawuran sangatlah penting. Dimulai dari
ranah keluarga, tempat dimana anak lahir dan bertumbuh. Pemberian pendidikan
karakter sejak dini akan memberikan pengaruh yang luar biasa bagi perkembangan
anak di masa depan. Hal tersebut akan memberikan filter otomatis dalam diri
anak, sehingga bisa menyaring mana yang baik serta mana yang buruk bagi
kehidupannya. Selain itu, perlu kita terapkan juga sikap kepedulian untuk
saling berbagi.
Ada ngga cara-cara nganalisis itu gimana?
BalasHapusTerus ngembangin analisis dari vidio itu bagaimana?
Ada ngga cara-cara nganalisis itu gimana?
BalasHapusTerus ngembangin analisis dari vidio itu bagaimana?
Please give a way to video analizys
BalasHapus