wel

* * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * * Welcome to My Blog * * *

Senin, 10 Juni 2013

DEFINISI Uniform Region, Nodal Region, Geberic Region, dan Specific Region


Konsep tempat dalam pengertian wilayah dapat digunakan sebagai pendekatan geografi, klasifikasinya adalah sebagai berikut:
1.         Uniform Region
Uniform regional atau region statis yaitu region yang dibentuk oleh adanya kesamaan kenampakan, termasuk iklim, vegetasi, tanah, landform, pertanian atau penggunaan lahan Uniform regional juga disebut dengan wilayah formal. Homogenitas dari wilayah formal dapat ditinjau berdasarkan kriteria fisik atau alam ataupun kriteria sosial budaya. Wilayah formal berdasarkan kriteria fisik didasarkan pada kesamaan topografi, jenis batuan, iklim, dan vegetasi. Misalnya, wilayah pegunungan kapur (karst), wilayah beriklim dingin, dan wilayah vegetasi mangrove. Adapun wilayah formal berdasarkan kriteria sosial budaya, seperti wilayah suku Asmat, wilayah industri tekstil, wilayah Kesultanan Yogyakarta, dan wilayah pertanian sawah basah. Contoh wilayah pertanian.
Ada juga yang menyebutkan bahwa uniform region adalah suatu wilayah yang dijadikan sumber dasar telaah geografi yang disebabkan adanya keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu, misalnya beberapa daerah pertanian yang memiliki kesamaan iklim, luas, hidrologi, dan budaya. Contoh lain wilayah perikanan tambak di pantai Utara Jawa antar tempat yang satu dengan yang lain memiliki banyak kesamaan.
Ada dua langkah untuk mengklasifikasikan tempat-tempat kedalam region khususnya region uniform :
1. Mengklasifikasikan tempat-tempat berdasarkan tipe-tipe obyek atau peristiwa yang dikehendaki oleh kita. Jika kita ingin membagi satu wilayah kedalam region-region landform, kita harus mengklasifikasikan wilayah itu menjadi tipe permukaan lahan seperti katagori dataran rendah (plains), perbukitan (hill), pegunungan (mountains). Ini didefinisikan secara kuantitatif. Jika klasifikasi itu sudah ditentukan, setiap tempat harus ditetapkan menjadi satu kelas landform.         
2. Langkah kedua adalah mengelompokkan bersama tipe-tipe yang sama dari obyekobyek clan menarik garis batas yang memisahkan setiap zone. ada beberapa ketentuan yang biasa digunakan dalam tahap ini yaitu :
a. Region-region itu sedapat mungkin harus homogen, yaitu harus ada tingkat kesamaan  masimum di antara tempat-tempat yang ada dalam setiap region ;
b. Bagian-bagian dari region itu harus melupakan satu kesinambungan (contigious), jadi tidak ada bagian yang tidak termasuk ke dalam salah satu region
c. Semua tempat harus ditentukan menjadi beberapa region dan tidak ada satu tempat yang diklasifikasikan kedalain lebih dari satu region, jadi tidak boleh rangkap.
Dari pengertian – pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa UNIFORM REGION adalah Suatu wilayah dijadikan sumber dasar telaah geografi disebabkan adanya keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu.

2.            Nodal Region

Nodal region merupakan suatu wilayah yang diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang dihubungkan melalui garis melingkar misalnya : Jakarta sebagai Ibukota Indonesia memiliki beberpapa pusat kegiatan penduduk maka untuk menghubungkan antar pusat kegiatan tersebut digunakan jarring – jarring yang ada.

    Region nodal atau region dinamis ditandai oleh gerak dari dan ke pusat. Pusat ini disebut sebagai node. Region nodal dikatakan dinamis sebab didefinisikan sebagai gerakan bukan objek yang statis dan terdapat fungsi suatu tempat sebagai pusat sirkulasi.

Hubungan antarpusat kegiatan pada umumnya dicirikan dengan adanya arus transportasi dan komunikasi yang pada akhirnya menunjang pertumbuhan dan perkembangan dari setiap wilayah tersebut. Pada awal perkembangannya, Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi merupakan kota-kota yang terpisah dan tidak saling memengaruhi. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan Kota Jakarta, kota di sekitarnya seperti Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor menjadi wilayah penyangga bagi pertumbuhan dan perkembangan Kota Jakarta. Dalam pengertian lain Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor merupakan suatu wilayah fungsional bagi pertumbuhan dan perkembangan Jakarta.

           Demikian pula dengan Jakarta merupakan wilayah fungsional bagi pertumbuhan dan perkembangan wilayah-wilayah di sekitarnya termasuk Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi.
Secara umum kota merupakan wilayah fungsional yang berperan dalam memenuhi kebutuhan penduduk pedesaan di sekitarnya. Demikian pula desa merupakan wilayah fungsional yang berperan dalam menyokong pemenuhan kebutuhan hidup penduduk kota. Dengan demikian, antara kota dan desa walaupun secara fisik berbeda namun secara fungsional selalu saling berhubungan.

Wilayah nodal (nodal region) adalah wilayah yang secara fungsional mempunyai ketergantungan antara pusat (inti) dan daerah belakangnya (interland). Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk, faktor produksi, barang dan jasa, ataupun komunikasi dan transportasi. Sukirno (1976) menyatakan bahwa pengertian wilayah nodal yang paling ideal untuk di gunakan dalam analisis mengenai ekonomi wilayah, mengartikan wilayah tersebut sebagai ekonomi ruang yang yang di kuasai oleh suatu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi.

Batas wilayah nodal di tentukan sejauh mana pengaruh dari suatu pusat kegiatan ekonomi bila di gantikan oleh pengaruh dari pusat kegiatan ekonomi lainnya. Hoover (1977) mengatakan bahwa struktur dari wilayah nodal dapat di gambarkan sebagai suatu sel hidup dan suatu atom, dimana terdapat inti dan plasma yang saling melengkapi. Pada struktur yang demikian, integrasi fungsional akan lebih merupakan dasar hubungan ketergantungan atau dasar kepentingan masyarakat di dalam wilayah itu, dari pada merupakan homogenitas semata-mata. Dalam hubungan saling ketergantungan ini dengan perantaraan pembelian dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa secara lokal, aktifitas-aktifitas regional akan mempengaruhi pembangunan yang satu dengan yang lain.

Wilayah homogen dan nodal memainkan peranan yang berbeda di dalam organisasi tata ruag masyrakat. Perbedaan ini jelas terlihat pada arus perdagangan. Dasar yang biasa di gunakan untuk suatu wilayah homogen adalah suatu out put yang dapat diekspor bersama dimana seluruh wilayah merupakan suatu daerah surplus untuk suatu out put tertentu, sehinga berbagai tempat di wilayah tersebut kecil atau tidak sama sekali kemungkinannya untuk mengadakan perdagangan secara luas di antara satu sama lainya. Sebaliknya, dalam wilayah nodal, pertukaran barang dan jasa secara intern di dalam wilayah tersebut merupakan suatu hal yang mutlak harus ada. Biasanya daerah belakang akan menjual barang-barang mentah (raw material) dan jasa tenaga kerja pada daerah inti, sedangkan daerah inti akan menjual ke daerah belakang dalam bentuk barang jadi.

3.       Geberic Region

Generic region merupakan suatu wilayah yang diklasifikasikan berdasarkan jenisnya sehingga fungsi wilayah yang bersangkutan diabaikan, misalnya wilayah iklim tropic, wilayah iklim sedang, atau contoh lain wilayah vegetasi, wilayah hutan daun jarum, wilayah hutan pantai dan wilayah perkebunan teh.
          
Generic region adalah klasifikasi wilayah yang terutama menekankan pada jenisnya, sedangkan region fungsinya diabaikan. Penggolongan wilayah ini didasarkan pada kenampakan jenis tertentu, misal di wilayah hutan hujan tropis ( tropical rain forest ), yang di tonjolkan hanyalah salah satu jenis flora tertentu di hutan tersebut, seperti flora anggrek.
Generic region menurut BINTARTO adalah klasifikasi wilayah yang terutama menekankan pada jenisnya, fungsinya diabaikan.

Jadi kesimpulannya GENERIC REGION merupakan Wilayah yang diklasifikasikan berdasarkan jenisnya sehingga fungsi wilayah yang bersangkutan diabaikan.

4.                  Specific Region

Yaitu wilayah berdasarkan ke khususan sehingga merupakan daerah tunggal yang mempunyai ciri – ciri tersendiri, misalnya wilayah waktu, waktu Indonesia barat, waktu Indonesia tengah, dan waktu Indonesia timur. Contoh lain wilayah fisiografi jawa menurut Van Bemmelen dibagi menjadi 3 zona yaitu zona Utara, zona Tengah dan zona Selatan.
Sedangkan menurut BINTARTO Specific Region adalah  klasifikasi wilayah berdasarkan kekhususannya merupakan daerah tunggal mempunyai ciri-ciri geografi yang khusus.
Dengan demikian dapat ditari kesimpulan bahwa SPECIFIC REGION merupakan Wilayah berdasarkan kekhususannya sehingga merupakan daerah tunggal yang mempunyai ciri-ciri tersendiri.

Dari ke 4 klasifikasi ini dapat diambil kesimpulan bahwa, fungsi tempat bagi manusia adalah sebagai ruang hidup. Ruang dalam hal ini ditafsirkan menurut 3 pendekatan yaitu :
a.                Pendekatan ekologis, ruang sebgai nilieu yang berisi sumber alam.
b.               Pendekatan spatial ( keruangan ) ruang sebagai Space, yakni ajang kegiatan manusia.
c.                Pendekatan Regional sebagia region, yakni daerah atau kesatuan politis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar